Thursday, April 19, 2007

Manajemen Siklus Proyek

Manajemen Siklus Proyek
Disampaikan Oleh Anung Gunawan


Apa yang dinamakan Projek ?
Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai waktu tertentu dan memerlukan sumber daya (anggaran, personil).
Suatu proyek dapat terdiri atas berbagai aktivitas yang terpisah, tetapi saling berhubungan yang bertujuan untuk mencapai sasaran tertentu..
Ciri-ciri Proyek, antara lain :
Mempunyai sasaran yang spesifik
Terdapat batasan waktu ( jangka waktu proyek yang ditetapkan)

Sumber daya keuangan dan personil ( anggaran, staff)
Bebas dari kegiatan diluar proyek
Rancang spesifik membangun ( tempat, organisasi, siklus dll.)

80% kegagalan proyek disebabkan karena sasaran dan perencanaan lemah atau asumsi yang menyesatkan … dan bukan karena pelaksanaan yang lemah …. (Bank Dunia)
Model lain

Hasil yang tidak jelas

Implementasi dan Perencanaan berorientasi pada kegiatan
Tidak ada tanggung-jawab dan peran yang jelas
Visi jangka pendek
Dokumen proyek yang tidak logis dan tidak bertautan
Tidak ada persepsi yang sama
Lemahnya analisis situasi

Model
Manajemen Siklus Proyek (PCM):

Pendekatan tergambar jelas
Adanya indikator pada berbagai tingkatan
Analisa situasi yang selalu ditingkatkan
Pelaksanaan dan Perencanaan berorientasi sasaran
Adanya perencanaan, peran dan tanggung-jawab
Adanya monitoring dan evaluasi
Focus pada keberlanjutan
Menggunakan standar umum yang diketahui para stake holder


Sasaran Perencanaan Proyek atau Pendekatan kerangka kerja dilakukan dengan :
Analisis Stakeholer - mengidentifikasi semua stakeholder : permasalahan, ciri, peluang dan kendala-kendala
Analisa Masalah - menentukan penyebab dan efeknya
Analisa sasaran hasil - menterjemahkan permasalahan ke dalam sasaran hasil
Analisa Strategi - mengidentifikasi strategi proyek yang akan dijalankan
Logika Kerangka Kerja - menggambarkan struktur proyek, merumuskan sasaran hasil, kebutuhan peralatan dan biaya (buat Matriks Perencanaan Proyek)
Penjadwalan Aktivitas - menentukan rician kegiatan yang akan dilaksanakan, menaksir janga waktu mereka, membuat penugasan yang bertanggung-jawab
Penjadwalan Sumber daya – menentukan biaya/peralatan/personil setiap kegiatan (jadwal sumber daya)

1. Analisis Stakeholders (para pihak yang berkepentingan)
Yang berkepentingan :

karakteristik sosial, struktur ekonomi, organisasi,
sikap , persepsi :
Permasalahan & kebutuhan, tujuan :

potensi , pengetahuan pengalaman... :

pengaruh dari proyek mendukung pembalasan... :


2. Analisa Masalah
(Pohon Masalah / The Problem Tree)

Tahapan yang bertujuan untuk :
1. Meneliti situasi
2. Mengidentifikasi permasalahan utama
3. Hal negatif yang dirasakan, dan menetapkan urutan hubungan permasalahan dalam suatu hirarki


EFEK



PERMASALAHAN UTAMA



PENYEBAB

3. Analisis Sasaran

Analisis sasaran bertujuan untuk
1. Membuat gambaran situasi masa datang,
2. Identifikasi potensi penyelesaian
3. Merubah aspek negatif
yang dicapai dengan pemecahan permasalahan
Hal positif

Contoh Merumuskan Indikator
Hasil : Pertemuan Remaja Peduli lingkungan

Batasan mutu (alam sebagai indikator): pusat remaja + sekolah olah raga
Batasan yang akan diberi (siapa): batasan umur 12-20
Batasan kwantitas dan batasan waktu (berapa banyak dan kapan) : mencapai 600 pemuda dalam 18 bulan
Batasan tempat (dimana): pada 4 gereja pada klasis A dan B
* Indicator: mencapai 600 pemuda dengan umur 12-20 dari 4 gereja dalam Klasis A dan B melibatkan pusat pemuda + kegiatan olah raga selama 18 bulan pelaksanaan projek


How to formulate indicators (another example)
Result: Attitidude towards persons with HIV/AIDS changed
Define quality (nature as indicator): agreeing that “if my neigbour has HIV/AIDS, I would visit him/her”
Define benificiaries (who): ADP communities with HIV/AIDS/STI component
Define quantity and time-frame (how many and when) : XY % of community members in 3 years
Define place (where): in XY selected villages
* Indicator: XY % of community membres of all ADP communities with a HIV/AIDS/STI component in XY selected villages agreeing that “if my neighbour has HIV/AIDS, I would visit him/her”


INDICATORS harus smart


S pecific/khusus
M easurable/dapat diukur
A chievable/realistic
R elevant/gayut
T rackable/dapat ditelusuri


indikator merupakan unsur yang terukur, kuantitatif, penggolongannya jelas baik tempat dan jangka waktu.

Yang perlu selalu diingta a smart indicator harus menjawab :
How much ?
Who/for whom ?
Where?
What ?
When ?


Asumsi dan/atau Resiko
Asumsi adalah :
keadaan atau kondisi yang sangat penting yang berpengaruh ada proyek tetapi berada dilura kontrol proyek

Pentingnya membuat asumsi adalah :
• Mengetahui potensi resiko sejak perencanaan
• Melakukan pemantauan kemungkinan risiko selama pelaksanaan proyek
• Menyediakan suatu institusi yang dapat menanggung resioko misalnya : asuransi

Mematikan Asumsi dan Pra-kondisi
Apa itu “Mematikan Asumsi’ ?
‘Mematikan Asumsi ’ adalah kemungkinan kegagalan suatu proyek dan konsekuansi kegagalan sangat tinggi
Apabila a ‘killer assumption’ ada, proyek tidak perlu diteruskan atau harus dirancang ulang
Example:
Adanya hujan lebat ……

Pra - Kondisi berbeda dengan asumsi. Karena merupakan ancaman terhadap proyek tersebut.
misalnya biaya, orang yang melaksanakan, mitra kerjasama dll) proyek tidak dapat dimulai atau tidak dapat dilanjutkan


Berpikir Metodologis

Berpikir Metodologis
By : Prof.Robert Sibarani

PENDEKATAN NONILMIAH
(NON-SCIENTIFIC APPROACHES
1. Akal sehat (common sense): pe-mahaman-baik praktis yang diperoleh melalui pengalaman hidup. Akal sehat merupakan serangkaian konsep yang memuaskan untuk penggunaan praktis kemanusiaan
2. Prasangka (prejudice): anggapan yang kurang tepat tentang sesuatu karena belum mengetahui, menyaksikan atau menelitinya
3. Intuisi (intuition): pendekatan secara a priori, yang berdasar atas pengetahuan yang terakumulasi secara tidak disadari, tidak dipelajari atau tidak terpikirkan lebih dahulu
4. Penemuan kebetulan dan coba-coba (trial and error): penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa usaha yang terkendali (terkontrol)
5. Pendapat Otoritas Ilmiah/Jabatan dan Pikiran Kritis: pendapat ilmiah orang yang telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau pendapat orang yang mempunyai jabatan dalam suatu bidang


PENDEKATAN ILMIAH
(SCIENTIFIC APPROACHES)

1. Penelitian ilmiah: melakukan penelitian lapangan atau kepustakaan dengan menerapkan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan kombinasi cara berpikir induktif dan deduktif; empiris dan rasional
2. Berdasarkan data empiris: data yang dapat diuji kebenarannya sehingga “suara” data harus sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
3. Teori yang dilahirkan tentang masalah tertentu dibangun atas dasar data empiris sehingga alurnya dalam penelitian menjadi: teori mematangkan data dan data membangun teori
4. Dapat diuji kebenarannya secara ajeg (konsisten), yakni memberikan peluang kepada peneliti lain untuk menguji ulang kebenaran hasil penelitian dan hasilnya harus ajeg atau konsisten

Pengenalan Diri

ANUGERAH-ANUGERAH DIRI.
SUATU CARA PENGENALAN DIRI/KEPRIBADIAN MENURUT Myers-Briggs.


PEMBENTUKAN PRIBADI.


• Pribadi kita terbentuk atas: hereditas yang distimulsi kondisi situasi belajar.
• Ada 4 (empat) pilihan, dari 4 pasang pilih-an, berupa dominant process yang ber-kembang,dan auxiliary process, yang kurang berkembang.
• Pilihan-pilihan (kombinasinya) menen- tukan; nilai-nilai, sikap, perilaku, interaksi/ komunikasi, cara melihat problem/solusi- nya dsb.


MANFAAT PENGENALAN
• Kita pahami dan mengerti anugerah-anugerah/ kekuatan diri kita dan diri orang lain, yang berbeda.
• Idealnya: dua oarang yang berbeda anugerah /kekuatan akan saling memperkaya/ melengkapi.
• Praktisnya: akan sulit bekerjasama orang dengan banyak perbedaan yang tajam, sebalik-nya: gampang kalau banyak persamaan.
• Shadow: ‘yang bertentangan’ dgn kita, yang kita tolak dan proyeksikan ke orang lain, sering sumber konflik.

KITA MEMPUNYAI KURNIA YANG BERLAIN-LAINAN…(Rom, 6-8).


• Kita disadarkan dan diajak untuk me-nyadari kurnia-kurnia dalam diri sendiri dan orang lain.
• Sadar akan manfaat sifat tipa yang berbeda dengan kita, serta kewmungkinan sumber konfliknya.
• Tidak ada tipe yang sempurna, kelemahan kita bisa jadi kekuatan orang lain dan sebaliknya.
• Perlu pengembangan ‘bagian lemah’ kita, agar lebih seimbang, persepsi dan penilaian lebih dalam, hasrat hati terdalam jadi tersalur.

TIPE KEPRIBADIAN & CIRI-CIRINYA.


Tipe Sensing-Introvert:
1. ISTJ: serius, tenang, sukses dengan konsentrasi dan ketelitian.Praktis, ter-atur, sikap apa adanya, logis, realistis, tergantung dg orang lain, suka semua terorganisir, bertanggngjawab, bertekad bulat untuk meyelesaikan sesuatu yang dinggap perlu kendati ada keberatan/protes.

2. ISFJ
• Tenang, bersahabat, bertangung-jawab, berhati-hati, kerja serius untuk memenuhi kewajiban. Berkanjang, seksama, akurat. Minatnya tidak hal tehnis. Bisa sabar pada detil yang perlu. Setia, penuh perhatian, dan prihatin atas apa yang dirasakan orang lain.

3. ISTP
• Pengamat yang obyektif, tenang, mena-han diri, mengamati dan menganalisa hidup dengan keinginan tahu yang ber-jarak, dengan sentuhan humor yang orisinal. Umumnya tertarik pada sebab akibat, bagaimana dan mengapa hal-hal mekanik bekerja, dalam mengorganisir fakta-fakta menggunakan prinsip-prinsip logis.

4. ISFP
• Penyegan, tenang bersahabat, sensitif, ramah, rendah hati atas kemampuan-kemampuannya.Mengelakkan ketaksetu-juan dan tidak memaksakan pendapat/ nilainya pada orang lain. Lebih suka pengikut yang loyal dari memimpin. Tenang atas apa yang terjadi, menyenangi saat ini dan tidak suka atas hal-hal yang mengintervensi.

II. Intuitif- Introvert.
INFJ: Sukses dgn berkanjang, orisinal, suka membuat apa yang butuh dan perlu. Berusaha sebaik mungkin dalam kerja. Niat kuat dan tenang, berhati-hati, perhati-an pada orang lain. Terhormat karena prinsipnya yang teguh. Nampak dihormati dan diikuti karena keyakinan yang jelas seperti mengabdi kepentingan bersama.

6. INTJ
• Biasanya memiliki pikiran orisinal dan dorongan kuat untuk ide-ide dan tujuan. Untuk hal yang diminati, amat energik untuk melaksanakan dengan atautanpa bantuan orang. Skeptis, kritis, bebas, tekun, kadang keras pendapat. Perlu melepas hal-hal yang kurang penting untuk memperoleh yang amat penting.

7. INFP
• Penuh antusiasme dan setia, tetapi jarang mengungkapkan ini sebelum kenal orang dengan baik. Suka belajar,ide-ide, bahasa, dan tugas-tugas bebas yang dimauinya. Condong mengambil kerja banyak, dan toh terlaksana. Ramah, condong terlalu tenggelam untuk tugas-tugas sosial. Kurang perhatian pada apa yag dimiliki dan lingkungan fisik sekitar.
8. INTP
Tenang dan menahan diri. Amat menye-nangi hal-hal teoritis atau ilmiah. Suka memecahkan masalah dengan logika dan analisa. Umumnya tertarik akan ide-ide, kurang berminat pada pesta-pesta, sedikit bicara. Minat-minatnya dimengerti cara tepat dan tajam. Butuh karir di mana minat nya yang kuat berlaku dan bermanfaat

III. Sensing-Extrovert.

9. ESTP: Baik untuk pemecahan masalah yang muncul saat itu. Tidak cemas, enjoy pada apa yang ada. Suka akan hal-hal mekanik dan sport bersama teman-teman. Menyesuaikan diri, toleran, umumnya konservatif pada nilai-nilai. Tak suka keterangan-keterangan panjang. Amat baik kerja untuk hal-hal real yang bisa dikerjakan, ditangani, mengurai, memper- satukan.
10.ESFP
• Suka bepergian,ke luar, gampang mene-rima, bersahabat, menyukai segalanya dan membuat orang lain ikut bergembira. Suka sport dan melaksanakan sesuatu. Dia tahu apa yang terjadi dan suka ikut terlibat. Lebih suka mengingat fakta daripada teori. Amat baik pada situasi yang membutuhkan akal sehat dan kemampuan praktis dengan orang atau hal-hal.
11. ESTJ
• Praktis, realistis, apa adanya, bakat alam-iah untuk bisnis dan mekanik. Tidak ter-tarik pada hal-hal yang mereka rasa tak berguna. Suka mengorganisir dan melaku-kan aktivitas. Bisa menjadi pemimpin yang baik khususnya bila mereka ingat perlunya mempertimbangkan perasaan dan pandangan orang lain.
12. ESFJ
• Berhati hangat, suka bicara, populer, ber-hati-hati, pekerjasama bawaan lahir, aktif dalam keanggotaan perkumpulan. Butuh harmoni dan bisa juga baik untuk menci-ptakannya. Bersikap manis selalu bagi orang lain. Bekerja baik kalau didorong dan dipuji. Perhatian pokoknya ialah hal-hal yang cara langsung dan kelihatan mempengaruhi hidup orang lain.
IV. Intuitif- Extrovert.
13. ENFP: Antusias hangat, semangat tinggi, berbakat dan imaginatif, Mampu mengerjakan hampir semua yang di-minatinya.Cepat memecahkan masalah dan rela menolong orang yang kesulitan. Sering mendasarkan diri pada kemampu-an improviasi daripada menyiapkan se-belumnya. Biasanya menemukan selalu alasan untuk apa yang dia mau.
14. ENTP
• Cepat, berbakat, baik untuk banyak hal. Teman yang mendorong, bersiap-siap, lantang bicara.Bisa bersoal-soal untuk gembira, atas suatu pertanyaan. Potensial untuk pemecahan soal baru dan menan-tang, tetapi bisa melalaikan tugas rutin. Pintar mengubah topik ke suatu hal baru yang menarik. Trampil menemukan alasan logis untuk hal yang dia mau.
15. ENFJ
• Tanggap dan bertanggungjawab. Umum-nya merasakan perhatian sungguh pada apa yang dirasa dan dipikirkan orang lain, dan mencoba menangani sesuatu sesuai dengan perasaan orang lain. Mampu me-ngajukan usul atau memimpin kelompok diskusi dengan tetang dan tepat. Sosial, disukai, simpatik. Tanggap pada pujian dan kritik.
16. ENTJ
• Sungguh-sungguh, jujur, tegas, pemimpin kegiatan-kegiatan. Biasanya baik pada hal-hal yang membutuhkan pemikiran dan pembicaraan yang dipersiapkan, seperti public speaking. Biasa banyak tahu dan suka menambah pegetahuan. Bisa kadang nampak lebih positif dan yakin diri daripada pengalaman nyata saat mereka dibutuhkan.
BAHAN SHARING
Apa tanggapanmu atas tipemu: perasaan, kecocokan ciri-ciri itu dsb.
Anugerah apa / ciri kepribadian apa yang anda sukai dari ciri-ciri itu.
Bagaimana pemanfaatan anugerah itu selama ini.
Tipe Kepribadian & Bidang-bidang kehidupan

• Komunikasi / Relasi.
• Perkawinan
• Karir dan hidup Kelompok/Komunitas
• Kematangan/keseimbangan
• Shadow: yang ‘ditolak’.
• Rintangan Perkembangan.
• Masa depan.

BAHAN SHARING

Ingat/refleksikan dalam suatu pengalaman anda, ketika mengalami ciri yang bertentangan (shadow) dengan orang lain. Apa yang terjadi…
Bidang-bidang apa (auxiliary process) yang perlu diperkembangkan…
-----------------------------------------------------------------------------------------

PA : Ut Omnes Unum Sint


PA : Siapakah Aku ?


photo : Materi Pengenalan Diri


Panduan

PANDUAN
PENDIDIKAN KADER
GMKI CABANG MEDAN

SOLA GRATIA, 10-15 APRIL 2007


Kata Sambutan
Ketua BPC GMKI Medan
Masa Bakti 2005-2007

Syaloom..
Kiranya Kasih Karunia Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan senantiasa menyertai kita dalam setiap aktivitas dan tugas-tugas pelayanan kita.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia atau sering disebut GMKI adalah organisasi kemahasiswaan yang mempunyai visi “Menghadirkan Syaloom Allah” sebagai perwujudan iman kristen yang diutus untuk menyatakan kehadiran Yesus Kristus sebagai juruselamat manusia melalui tindakan dan perilakunya. Dalam proses perwujudan iman Kristen haruslah disertai dengan internalisasi nilai-nilai gerakan. Internalisasi nilai-nilai dilakukan melalui proses pembinaan (baca : kaderisasi). Dengan adanya proses ini GMKI akan selalu dapat merespon (impresi) hal-hal yang terjadi disekitarnya maupun di dalam dirinya untuk digumuli dan direfleksikan sehingga GMKI dapat secara nyata melihat ancaman, peluang, dan tantangan dalam menjawab kebutuhan organisasi dalam menghadapi konteks medan pelayanannya di masa depan (ekspresi).
Dari sekian banyak proses pembinaan yang terjadi di dalam GMKI salah satunya adalah melalui pelatihan-pelatihan. Pelatihan yang dilaksanakan tentunya haruslah merupakan jawaban akan kebutuhan anggota saat ini. Pelatihan yang dapat dilaksanakan pada kali ini adalah Pendidikan tingkat dasar dan menengah. Perumusan bentuk dan nama kegiatan ini mengacu kepada siding pleno BPC dan akan menjadi evaluasi bagi organisasi untuk mensinergiskan dengan PDSPK GMKI yang telah ditetapkan oleh KONGRES GMKI Ke-30 di Kupang, NTT. Kami berharap agar seluruh peserta kegiatan ini dapat mengoptimalkan partisipasi dalam mengikuti seluruh rangkaian proses kegiatan demi tercapainya tujuan dan sasaran dari kegiatan ini.
Apresiasi saya berikan kepada rekan-rekan yang telah bekerja keras dengan meluangkan waktu, energi, dan pikiran demi terlaksananya kegiatan ini, terkhusus kepada bidang pendidikan kader BPC GMKI Medan. Semoga pendidikan kader tingkat dasar dan menengah ini dapat memjadi solusi terjadinya krisis kader di GMKI Cabang Medan dengan lahirnya calon-calon pemimpin yang ahli dan bertanggung jawab yang memiliki loyalitas dan integritas kepada organisasi.
Bangkitlah, Menjadi Taruk bagi Bangsa kiranya tema ini senantiasa menjadi dasar dan motivasi bagi kira dalam kehidupan kita sehari-hari.
Akhirnya, biarlah semua yang kita perbuat dan lakukan adalah untuk kemuliaan Dia Yesus Kristus Sang Empunya Gerakan.
Tinggilah Iman Kita, Tinggilah Ilmu Kita, Tinggilah Pengabdian Kita
Ut Omnes Unum Sint
Syaloom…
Medan, 9 April 2007

Ketua BPC GMKI Medan
Masa Bakti 2005-2007



Marganda A.P. Purba


_____________________________________________________

Tata Ibadah Pembukaan
Pendidikan Kader Tingkat Dasar dan Menengah GMKI Cab. Medan
10 – 15 April 2007
Taman Doa Sola Gratia, Desa Durin Simbelang, Pancur Batu

1. Persiapan diri
.................................Sejenak hening dalam alunan lagu…………………………………

2. Bernyanyi: “Siapkanlah Tuhan datang” (Ny. Taize No.50)
(barisan prosesi. Jemaat berdiri)
Siapkanlah... Tuhan datang
Siapkanlah... Berjagalah ]3x

3. Votum
Dalam nama Allah Bapa yang mengasihi umat-Nya di dunia ini, dalam Yesus Kristus yang adalah sumber pengharapan yang merendahkan diri-Nya menjadi sama seperti manusia dan dalam Persekutuan Roh Kudus yang memberikan sukacita dan Damai Sejahtera kekal selama-lamanya.

4. Doa pembukaan
5. Bernyanyi: (Ny. Taize No: 10) Pujilah Tuhan
Pujilah Tuhan, pujilah nama-Nya
Pujilah Tuhan, sumber kehidupan ]3x

6. Doa Ucapan Syukur:
P : Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar.
Pr : Bernyanyi : Ny. Taize No 20 “Dalam Tuhan aku Bersyukur”
Dalam Tuhan Aku bersyukur dengan lagu pujian, Tuhanlah penyelamatku.
Dalam Dialah sukacita, dalam Dialah sukacita.
Lk : Ketika kesusahan menimpa kami, dan ketika kami mengira bahwa negeri kami tidak akan pernah melihat keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran mengalir seperti sungai, Engkau datang dari tempat yang maha tinggi dan menghapuskan kesedihan dan duka cita dari dalam hati kami, Engkau memberikan kepada kami pengharapan yang teguh.
Pr : Bernyanyi : Ny. Taize No 20 “Dalam Tuhan aku Bersyukur”
P : Ketika kami semakin pasrah melihat kemiskinan dan penderitaan yang masih terus melanda negeri kami, Engkau datang dari tempat yang maha tinggi dan memberi kami kekuatan untuk terus berjuang dalam pengharapan yang dari Engkau.
Lk: Bernyanyi : Ny. Taize No 20 “Dalam Tuhan aku Beryukur”
Pr: Dengan segenap hati, kami mengucap syukur kepada Mu karena kemurahan hati-Mu kami dapat melaksanakan pelatihan ini. Kami yakin bahwa Engkau terus menyertai kami dalam seluruh rangkaian pelatihan ini. Biarlah ini menjadi salah satu sarana pembinaan bagi calon-calon pemimpin yang akan Engkau pakai dalam memperjuangkan keadilan, kebenaran, perdamaian, cinta kasih dan kesejahteran bagi negeri ini.

J : Bernyanyi :Ny. Taize No 20 “Dalam Tuhan aku Bersyukur”

7. Pengakuan Iman Rasuli

8. Bernyanyi: “Aku datang dan ku bersujud”
Aku datang dan ku bersujud
Di hadapanMu, kurasakan indah hadiratMu
Kan ku buka pintu hatiku, dan s’luruh jiwaku untuk ku nikmati firmanMu
FirmanMu yang kuasa ‘tuk merubah sikap hati,
FirmanMu yang tegarkan disaat ku terjatuh
Penuhkanlah bejanaku dengan air sungaiMu.
Kuhaus akan firmanMu.

9. Renungan (Yesaya 11:1-10)

10. Bernyanyi (Pengumpulan Kolekte)
Manusia yang Meluku (KJ 335 : 1+ 3)
Manusia yang meluku, menaburkan benih,
Tetapi kesuburan Tuhanlah yang memb’ri
Air hujan dikirimNya dan panas yang segar
Akhirnya padi tumbuh, menghijau dan mekar
Apapun yang baik semata anugrah
Dan karena itu pujilah kasihNya yang mesra
Ya Bapa, t’rimakasih; yang sudih Kau memb’ri
Kepada ciptaan-Mu, berkat dan rejeki.
Tiada teruraikan kasihMu yang besar;
Terpujilah Kau, Bapa, rahmani dan jabar
Apapun yang baik ………dst

11. Doa Persembahan + Doa Bapa kami

12. Penutup dan Berkat
J : Menyanyikan : “O, Berkati Kami” (KJ. 350:1 dan 2)
O berkati kami, dan lindungi kami
Tuhan brilah rahmatMu oleh sinar wajahMu
WajahMu kiranya, ramah bercahaya
Pada kami brikanlah damai dan sejahtera. Amin.

P : “Tuhan memberkati kita dan melindungi kita. Tuhan menyinari wajahNya
kepada kita dan memberi kita kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita damai sejahtera”. Amin

J : Bernyanyi: Amen kubersyukur Tuhan
Amen kubersyukur Tuhan
Nyanyikan.
Amin kubersyukur Tuhan
Nyanyikan.
Amin, amin, amin, amin,
amin kubersyukur Tuhan.

__________________________________________________


Tata Ibadah Penutupan
Pendidikan Kader Tingkat Dasar dan Menengah
GMKI Cab. Medan, 10 – 15 April 2007
Taman Doa Sola Gratia, Desa Durin Simbelang, Pancur Batu


1. Persiapan (Sejenak hening dalan doa pribadi)

2. Bernyanyi: “Roh Kudus tetap Teguh” (KJ No. 237)
................(Barisan prosesi, jemaat berdiri) ....................

Roh Kudus tetap teguh
Kau pemimpin umat-Mu
Tuntun kami yang lemah
Lewat gurun dunia
Jiwa yang letih lesu
Mendengar panggilan-Mu
Hai musafir ikutlah ke negeri sejahtera

3. Votum dan Salam:
P : Ibadah ini dimulai dalam nama Allah Bapa dan Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus yang telah memerdekakan kita dan menuntun kita melewati gurun dunia, Amin.
Kristus telah memerdekakan kita; karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Kamu telah dipanggil untuk merdeka, tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa; melainkan layanilah seorang akan yang lain.
Sebab tugas utama kita adalah memberitakan kabar baik dalam keselamatan, keadilan, kebenaran, dan kasih pengampunan-Nya.
Marilah kita berdoa…..
J : Terpujilah Nama-Mu ya Tuhan, Raja Kebenaran dan Keadilan. Engkau telah mempertemukan kami di tempat ini, untuk belajar bersama dan bersama-sama menggumuli tugas panggilan kami di tengah-tengah Gereja, Masyarakat dan Perguruan Tinggi, sehingga kami diperlengkapi agar menjadi kesembuhan bagi sesama dan seluruh ciptaanMu. Amin

4. Bernyanyi : “Melayani lebih sungguh”
Maukah kau jadi roti yang terpecah bagi-Ku
Maukah kau jadi anggur yang tercurah bagi-Ku
Maukah kau jadi saksi melakukan kehendak-Ku
Melayani, melayani lebih sungguh
Melayani melayani lebih sungguh
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani, melayani lebih sungguh.

5. Panggilan Untuk Mengasihi dan Melayani (Yoh 13:4-15)
P : Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
J : Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”
P : Jawab Yesus kepada-Nya: “Apa yang kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengerti kelak”
J : Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya”
P : Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku”
J : Kata Simon petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!”
P : Kata Yesus kepadanya: “Barang siapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua. Tidak semua kamu bersih”
J : Bernyanyi: Melayani, melayani lebih sungguh
Melayani melayani lebih sungguh
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani, melayani lebih sungguh.
P : Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka:”Mengertikah kamu apa yang telah kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah kuperbuat kepadamu.
J : Bernyanyi: Melayani, melayani lebih sungguh
Melayani, melayi lebih sungguh
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani, melayani lebih sungguh.

6. Pengakuan Dosa
P : Bapa yang Maha Pengasih, kami mengaku bahwa kami sering mengucapkan “Kami mengasihi Engkau dan mau setia kepadaMu”. Saudara-saudara saat ini kita hidup di tengah-tengah kondisi bangsa dan negara yang masih terseok-seok dan hidup dalam kegelapan. Kegelapan dalam kepastian hukum yang mmembuat kita semakin sekarat dalam ketidakadilan. Semua ini adalah akibat dari keberdosaan kita yang telah memberhalakan jabatan dan uang, sehingga kita lupa akan panggilanNya untuk saling mengasihi sesama dan saling melayani satu sama lain. Oleh karena itu, saudara-saudara mari kita menundukkan kepala kita dan dengan kesungguhan hati mengaku dosa-dosa kita.
……Saat hening/berdoa pribadi (musik: KJ No. 42 Tuhan Kasihani)…… ……
P : Masih segar dalam ingatan kita berbagai peristiwa yang terjadi di negeri kita: konflik dan perpedahan yang terjadi pada saudara-saudara kita di Timur, teror dan ledakan bom yang menelan banyak korban, kelaparan, sindikat Narkoba yang mengancam masa depan jutaan orang, para pengangguran dan korban PHK yang frustasi di tengah ketidakpastian hidup mereka, pedagang kecil yang selalu digusur dan menjadi santapan para penguasa dan preman, ribuan pengemis jalanan yang hampir kehilangan arah dan harapan, bencana alam akibat penggundulan hutan oleh saudara kita sendiri, eksploitasi alam dan ketidakadilan rakyat di Sidoarjo yang berjuang mempertahankan haknya dan lingkungan hidupnya. Saudara-saudara, mengapa ini terjadi?
Pr:Ya Tuhan, ini semua akibat keberdosaan kami. Kami tidak menyadari akan perbuatan. Kami, sehingga tidak tidak sanggup untuk berbuat untuk sesame kami. Kami berada dalam cengkraman sistim yang penuh dengan kekerasan dan keserakahan. Tuhan ampuni kami dan kasihanilah kami!

Lk: Bernyanyi: KJ No. 42 “Tuhan Kasihani”
Tuhan kasihani
Kristus kasihani
Tuhan kasihani, Kami
P : Siapakah yang menanggung dosa-dosa manusia dalam dunia ini?
Siapakah yang menanggung dosa mereka yang korupsi?
Pemimpin-pemimpin yang membengkokkan kebenaran?
Wartawan dan abdi hukum yang menerima suap?
Aparat keamanan yang hanya melindungi sekelompok dan golongan tertentu?
Rohaniawan yang tidak peduli dengan pekikan banyak umat?
Kaum muda yang hanya hidup dalam hura-hura?
Dosa anggota GMKI yang telah mendua hati untuk memeperjuangkan kebenaran dan keadilan?
………………………………………….saat hening…………………………………………
Pr :Bernyanyi: KJ 42 “Tuhan Kasihani”
Lk :Tuhan, kami melihat sekeliling kami saat ini, keadaan yang semakin kacau. Kami menentang penindasan, tapi kami melakukan kekerasan; kami menginginkan keadilan tapi kami tidak berbuat kasih; kami mengharapkan kejujuran, tapi hati kami dipenuhi dusta. Tuhan kasihanilah kami!
Pr :Bernyanyi: KJ 42 “Tuhan Kasihani”
P :Tuhan berfirman: Aku telah mendengar kesengsaraan umat-Ku. Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan para penguasa lalim. Ya, Aku merasakan penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan penderitaan mereka dari perbudakan dan ketidakadilan, dan dari segala bentuk-bentuk penindasan. Aku akan menuntun mereka yang berseru kepadaKu; dan Aku akan memberi kekuatan bagi mereka yang mau berjuang untuk orang kecil, orang yang lemah dan tertindas.
AKU akan menjadi Tuhan atas mereka.
J : Kemuliaan bagi Allah di tengah-tengah mereka yang percaya. Amin.

7. Bernyanyi: Kusiapkan hatiku Tuhan
Kusiapkan hatiku Tuhan Tuk dengar firman Mu saat ini
Ku sujud menyembahMu Tuhan Masuk hadirat Mu, saat ini
Curahkan urapan Mu Tuhan Bagi jemaat Mu, saat ini
Kusiapkan hatiku Tuhan Tuk dengar Firman Mu
Firman Mu Tuhan, tiada berubah
Dahulu sekarang selama-lamanya tiada berubah.
Firman-Mu Tuhan Penolong hidupku
Kusiapkan hatiku Tuhan Tuk dengar Firman-Mu.

8. Khotbah (Yer 1: 5-10)

9. Bernyanyi KJ No. 423: 1-3
Berkumandang suara dari seberang kirimlah cah’yamu
Banyak jiwa dalam dosa mengerang kirimlah cah’yamu
Reff: Kirimlah pelita Injili menggegap yang terlelap
Kirimlah pelita Injili menggegap yang terlelap
Kita t’lah dengar jeritan dari jauh “kirimlah cahya-Mu”
Bantuanmu b’rikanlah, janganlah jemu kirimlah cah’yamu
Reff:………
Jangan kita tinggal diam mendengar kirimlah cahyamu
Injil Tuhan haruslah kita sebar kirimlah cahyamu…..Reff……………..
10. Pengutusan dan berkat
P : Saudara-saudara kita telah melalui proses belajar dalam pelatihan dan pendidikan di GMKI ini, kita telah dibekali pemahaman tentang pengenalan diri, perencanaan diri, kepemimpinan, analisa sosial, manajemen perencanaan, membangun team-work yang baik, dan kita telah sama-sama menggali spritualitas kita dan menghayati makna panggilan kita dalam kondisi bangsa dan negara kita yang sedang krisis ini. Apakah kita masih akan tinggal diam? Apakah kita masih tidak percaya diri untuk melaksanakan tugas panggilan kita, dan mengatakan Ah…., Tuhan ALLAH sesungguhnya aku tidak tahu apa-apa, aku tidak pandai berbicara dan masih butuh banyak belajar, aku masih butuh mengikuti beberapa pelatihan lagi dan biarlah aku kuliah dulu. Tuhan telah berfirman: “Kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu haruslah kau sampaikan, dan janganlah takut kepada mereka sebab Aku menyertai engkau. Oleh karena itu mari kita berdoa dalam hati kita masing-masing supaya kita diberi kekuatan dan hikmat untuk memenuhi tugas panggilan kita.
……………..saat hening dalam alunan doa pribadi……………

J : Tuhan kuatkanlah kami untuk dapat mengambil dan menyadari peran kami kembali. Berilah kami kebijaksanaan untuk membangun sistim yang mampu memberi keadilan, kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsa kami. Dan berilah kami hikmat agar kami dapat menjadi kesembuhan bagi sesama dan seluruh ciptaanMu.
P : Saudara-saudara marilah kita berdoa, doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita.
J : Berdoa, doa Bapa kami…
P : Tuhan biarkanlah hamba-Mu ini memberangkatkan para peserta Pelatihan ini dengan doa dan berkat dari pada-Mu, agar kami masing-masing memberikan hati dan pikiran untuk bersama-sama menggumuli dan mempersiapkan karya yang kini sedang dinantikan oleh banyak orang, sehingga kami benar-benar terpanggil menjadi kesembuhan bagi sesama dan seluruh ciptaanMu.
Berkat: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberikan engkau kasih karunia..Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Amin.

11. Bernyanyi: “Amen kubersyukur Tuhan”
Amen kubersyukur Tuhan
Nyanyikan.
Amin kubersyukur Tuhan
Nyanyikan.
Amin, amin, amin, amin,
amin kubersyukur Tuhan.

----------------------------------------------------------------------
ORIENTASI PROGRAM


A. LATAR BELAKANG
Hakekat suatu organisasi adalah melakukan usaha – usaha sistematis dan terarah dalam membangun kesadaran kolektif anggotanya menuju kematangan diri yang tinggi sehingga setiap orang terlibat proaktif dalam upaya mencapai visi (tujuan) bersama. Salah satu cara untuk mencipta kesadaran tersebut adalah dengan melakukan pendidikan kader, dalam arti melakukan usaha sadar dan terencana sebagai proses pengubahan sikap, dan budaya seseorang atau organisasi. Sehingga dalam kondisi ideal diharapkan setiap anggota akan menjadi kader yang akan terus menerus bekerja dengan penuh semangat dalam pencapaian tujuan organisasi.
Pencapaian tujuan organisasi di masa depan tidaklah gampang. Situasi sekarang dan yang akan datang semakin kompleks. Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, pengaruh globalisasi dan neoliberalisme berdampak luas bagi organisasi, rakyat dan bangsa. Baik secara budaya, ekonomi, politik maupun sosial. Sehingga, dengan semakin kompleksnya persoalan bangsa khususnya Kota Medan akhir- akhir ini, sangat penting artinya kehadiran para pemimpin baru. Dengan semangat, idealisme, energi, inspirasi dan kreativitas yang baru diharapkan kehadiran para “ pemimpin republik “ dalam mengatasi persoalan. Dengan cita- cita, semangat yang segar dan tanpa pamrih serta keberanian menyerempet- nyerempet bahaya serta optimisme yang tinggi dalam melihat masa depannya sendiri, maka perjuangan bersama “ para muda “ itu akan membangkitkan bangsa ini dari keterpurukan.
GMKI, sebagai salah satu organisasi yang beranggotakan mahasiswa merupakan terminal kader, terminal pemimpin. Yang diharapkan menghasilkan pribadi- pribadi “agung” yang dengan berani dan rendah hati menjadi teladan bagaimana kepemimpinan merupakan sebuah pilihan dan bukan sebuah posisi. Salah satu Tujuan GMKI sebagai organisasi kader adalah mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggungjawab dengan menjalankan panggilannya di tengah medan pelayanan masyarakat, gereja dan perguruan tinggi. Untuk itu GMKI bertugas secara internal dalam mempersiapkan pemimpin masa depan. Pemimpin yang memiliki kesadaran diri yang tinggi, memahami kekuatan, kelemahan, nilai- nilai dan pandangan hidup yang matang dan heroik (melibatkan diri dalam perjuangan untuk perubahan mendasar bangsa secara tuntas berdasar visi hidup).
Seorang yang punya kesadaran organisasi, kesadaran sosial dan kebangsaan yang tumbuh sehat dalam dirinya dan menginspirasi banyak orang. Seorang yang memiliki kemampuan untuk menalar secara rasional dan kemantapan watak yang bersumber kepada iman atau kepercayaan yang kuat. Juga seorang yang mampu mencerna informasi yang banyak sekali dan mampu mencernakan dengan tuntas dengan analisa yang tajam, dengan kemampuan besar untuk berpikir secara integratif dan konseptual. Hal ini juga memungkinkan dia untuk bereaksi dengan cepat dengan “response time” pendek.
Juga seorang yang mampu menemukan visi (tujuan) hidup yang realistis dan heroik bagi dirinya sendiri. Menerapkan kedisiplinan yang tinggi dalam mencapai cita-cita, menyemangati diri sendiri dan orang lain. Seorang pemimpin yang menginspirasi dan memberdayakan segenap potensi organisasi. Kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan penuh keyakinan terhadap dunia yang terus berubah. Dan tentu saja, orang yang dituntun oleh nurani yang murni sehingga tampak dalam sikap dan budaya hidupnya sebagai orang yang berintegritas, bertanggungjawab, jujur, bajik, disiplin, antusias, berani, bijaksana, rendah hati, hormat dan berorientasi pada tujuan mulia.
Maka, GMKI melakukan pendidikan kader yang sistematis, terarah dan berkelanjutan sesuai dengan tingkatan (level) tertentu. Hal inilah yang menjadi latar belakang Pendidikan Kader Tingkat Dasar dan Menengah ini dilakukan.

B. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah :

1. Peserta memiliki dasar yang kokoh untuk menjadi pemimpin yang ahli dan bertanggungjawab dalam mewujudkan visi organisasi di medan pelayanan masyarakat, gereja dan perguruan tinggi.
2. Peserta mencapai kesadaran diri, kesadaran organisasi, kesadaran sosial dan kesadaran kebangsaan yang matang sehingga setiap peserta dengan berani dan rendah hati menjadi teladan bagaimana kepemimpinan merupakan sebuah pilihan dan bukan sebuah posisi
3. Peserta punya kemampuan besar berpikir integratif dan konseptual dan mampu merencanakan secara realistis dan heroik hal- hal strategis.
4. Peserta meresapkan nilai- nilai kejujuran, integritas, tanggungjawab, keberanian, disiplin, rendah hati, rasa ingin tahu dan semangat yang tinggi.

C. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah :

1. Peserta menjadi teladan yang mampu memimpin diri sendiri dalam tujuan hidup yang jelas dan penuh kedisiplinan dalam mencapainya.
2. Peserta memiliki kesadaran diri di tengah komunitas GMKI dan memilih untuk melibatkan diri untuk melakukan usaha dan tujuan mulia organisasi.
3. Peserta mampu membuat perencanaan yang realistis dan strategis berdasarkan analisa dan metodologi yang tepat
4. Setiap peserta menjadi berani, bertanggungjawab, disiplin, dan punya semangat belajar yang tinggi.

D. Hasil :

Hasil (output) kegiatan ini berdasarkan tingkatan (level) Pendidikan Kader adalah :

Pendidikan Kader Tingkat Dasar :

1. Pemimpin Kelompok studi/ minat ( Pionir, inisiator, inspirasi, teladan )
2. Kader yang memiliki kesadaran diri dan semangat belajar yang tinggi, mampu merencanakan diri dan menetapkan prioritas, mengembangkan nilai- nilai hidup yang baik di organisasi, mampu berpikir metodologis serta mampu memimpin dan mengelola kelompok studi/ minat yang dinamis.

Pendidikan Kader Tingkat Menengah :

1. Pemimpin Komisariat (Pionir, inisiator, inspirasi, teladan)
2. Kader yang memiliki kesadaran dan semangat belajar yang tinggi,mengembangkan nilai- nilai hidup yang baik di organisasi, memiliki cara pikir yang tepat dalam menganalisa persoalan sosial dan lokal, mampu menerapkan manajemen siklus proyek dan perencanaan strategis organisasi.

E. Alur

Alur proses Pendidikan Kader :

Pra --------Proses Pendidikan Kader --------------Pasca
Pra Pendidikan Kader : Diskusi : Filsafat Dasar, Logika Dasar dan Pengantar Perencanaan Strategis
Proses Pendidikan Kader : Selama Proses peserta di bagi ke dalam 2 kelompok besar
yaitu peserta LDK ( Latihan Dasar Kepemimpinan ) dan
KLK ( Kursus Latihan Kepemimpinan )
Pasca Pendidikan Kader : Diharapkan setiap peserta menjadi Pemimpin ( Pionir, inisiator, inspirasi, teladan ) dan menjadi peserta kelompok studi/minat
Output : Kelompok Studi/Minat bidang Riset, wirausaha, bahasa, seni dan kreasi, menulis, bedah buku dan olahraga

Seseorang yang diharapkan menjadi pemimpin bagi orang lain (pionir, inisiator, inspirasi, teladan) dalam kelompok atau komisariat, pertama- tama dia harus mampu memimpin dirinya sendiri. Untuk mampu memimpin diri sendiri, dia harus mampu mengenal dirinya dengan baik (kekuatan, kelemahan, nilai- nilai, pandangan hidup, tujuan hidup yang jelas). Maka proses pendidikan kader tingkat dasar dan menengah ini dimulai dengan pengenalan diri secara mendasar dan sistematis, melalui materi pengenalan diri, menjadikan dirinya sendiri sebagai objek penelitian, diikuti oleh metode relaksasi (cross country) untuk masing- masing peserta refleksi diri sehingga muncul kesadaran yang matang akan dirinya sendiri. Dibantu oleh PA : Siapakah Aku ? akan makin menguatkan setiap peserta dalam mengenal diri di tengah situasi sosial, situasi kritis bangsa, alam, sesama dan kesadaran akan Tuhan sebagai sumber spiritualitas dan arah hidupnya.
Kemudian selama cross country juga di upayakan terbentuk kesadaran berkomunitas, bekerja sama dan solidaritas, keterbukaan dan melatih fisik (kesehatan) dan keberanian. Setelah itu peserta akan belajar dan mendalami persoalan sosial melalui alat analisa sosial, sehingga setiap orang peka akan situasi ketidakadilan, kemiskinan, kebodohan yang ada di sekitarnya (mengasah wujud keperdulian sosial). Setelah itu peserta akan belajar tentang kepemimpinan, teori mendasar dan praktek- praktek kepemimpinan, dibantu dengan role play kepemimpinan agar peserta semakin menyadari makna kepemimpinan melalui permainan kepemimpinan (game). Selanjutnya peserta akan dibantu dalam melakukan perencanaan diri berdasarkan hasil pengenalan diri yang telah mereka lakukan, termasuk juga merencanakan apa peran serta mereka masing-masing dalam memajukan GMKI. Setelah itu peserta akan belajar manajemen siklus proyek mereka punya kemampuan menganalisa masalah (akar persoalan) dan mampu merencanakan suatu proyek tertentu.
Setelah itu akan dilakukan PA : Ut Omnes Unum Sint untuk menanamkan nilai- nilai kebersatuan dan solidaritas civitas GMKI dan menyadari peran realistis GMKI dalam situasi terkini dan masa depan medan pelayanan gereja, masyarakat dan perguruan tinggi. Setelah itu keesokan harinya peserta akan mempelajari perencanaan strategis. Mendalami teori dan menganalisa kondisi internal organisasi dengan jujur dan menganalisa kondisi eksternal secara tepat sehingga mampu menentukan dan mengelola suatu isu yang dipilih menjadi isu sentral GMKI (positioning) GMKI di medan pelayanannya. Melakukan perencanaan strategis yang matang dan rencana strategis yang spesifik, terukur, realistis. Dan pada akhirnya, hasil akhir (output) dari Pendidikan Kader Tingkat Menengah diharapkan, setiap peserta memilih dan mampu menjadi Pemimpin di komisariat (pionir, inisiator, inspirasi, teladan) dan mampu menganalisa persoalan mendasar organisasi, melakukan perencanaan yang matang serta mengelola sumber daya bagi penyelesaian persoalan dan kemajuan organisasi.
Sedangkan untuk Pendidikan Kader Tingkat Dasar, peserta belum sampai kepada kemampuan perencanaan organisasi tetapi yang dipelajari selanjutnya adalah tentang berpikir metodologis (identifikasi masalah, perumusan masalah, hipotesis dan pemecahan masalah), lalu peserta belajar tentang dinamika kelompok, yaitu bagaimana menggagasi terbentuknya kelompok minat/studi, mengelola, menyemangati, mendinamisasi dan menginspirasi kelompok dan berupaya dengan penuh kesadaran dan keyakinan yang teguh untuk mempertahankan konsistensi kelompok bagi kemajuan (dinamika) organisasi. Sehingga diharapkan hasil (output) Pendidikan Kader Tingkat Dasar adalah setiap peserta akan menjadi Pemimpin (Pionir, inisiator, inspirasi. Teladan) kelompok studi/minat.

Nilai- Nilai
Nilai- nilai hidup yang baik, diharapkan mampu diresapkan ke dalam hati setiap peserta. Memaknai setiap poin secara intelektual (pikiran sadar), dan berusaha meresapkannya ke dalam diri dan mempengaruhi cara bertindak (modo de proceder) dalam berproses di organisasi. Adapun nilai- nilai/ sikap yang dimaknai dan dicecap ke dalam diri peserta setiap hari adalah sebagai berikut :


Pendidikan Kader Tingkat Dasar (LDK):

Nilai- nilai
Jumat/ 13 April 2007
  • Rasa Ingin Tahu
  • Kejujuran
  • Kepercayaan
    Sabtu/ 14 April 2007
  • Disiplin
  • Keberanian
    Minggu/ 15 Aril 2007
  • Tanggungjawab
  • Semangat Belajar

Pendidikan Kader Tingkat Menengah (KLK) :

Nilai- nilai
Rabu/ 11 April 2007

  • Rasa Ingin Tahu
  • Kejujuran
    Kamis/ 12 April 2007
  • Disiplin
  • Berani
    Jumat/ 13 April 2007
  • Kepercayaan
  • Solidaritas
    Sabtu/ 14 April 2007
  • Semangat
  • Antusias
    Minggu/ 15 April 2007
  • Integritas
  • Tanggungjawab

    -------------------------------------------------------------------------
    Lagu- Lagu

    Belajar Sama- sama
    Bekerja sama- sama
    Bernyanyipun sama
    Semua orang itu guru
    Alam raya sekolahku
    Sejahterah bangsaku


    Di sini negeri kami

    Tempat padi terhampar
    Samudranya kaya raya
    Negri kami subur tuan
    Di negri permai ini
    Berjuta rakyat bersimbah luka
    Anak kecil tak sekolah
    Pemuda desa tak kerja
    Mereka dirampas haknya
    Terkubur dan lapar
    Bunda relakan darah juang kami
    Tuk bebaskan negeri
    Bunda relakan darah juang kami
    Padamu kami berbakti

    Rumah Kita

    Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
    Tanpa hiasan tanpa lukisan
    Beratap jerami beralaskan tanah
    Namun semua ini punya kita
    Memang semua ini milik kita ouoh sendiri
    Hanya alang alang pagar rumah kita
    Tanpa anyelir tanpa melati
    Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
    Namun semua itu punya kita
    Namun semua itu milik kita
    Lebih baik disini rumah kita sendiri ohhoo
    Segala nikmat dan anugrah yang kuasa
    Semuanya hanya disini ouo rumah kita
    # Musik…
    Haruskah kita beranjak ke kota yang penuh dengan tanya…
    Lebih baik disini rumah kita sendiri
    Segala nikmat dan anugrah yang kuasa
    Semuanya ada disini rumah kita.. ada disini
    Semuanya ada disini…rumah kita… ada disini…rumah kita..hanya disini


    Kampusku Rumahku
    Kampusku negeriku
    Kampusku kebebasanku
    Kampusku perjuanganku
    Disana aku di bina
    Menjadi manusia dewasa
    Tapi kini apa yang terjadi
    Kami terpaksa masuk NKK
    Berjuta rakyat menanti kabarmu
    Mereka lusuh dan bau keringat
    Mataku buta mulutku terkunci
    Kusampaikan salam- salam perjuangan
    Kami cinta kami bangga Indonesia
    Kusampaikan salam salam perjuangan
    Kami cinta kami bangga Indonesia

    Tanah airku tidak kulupakan
    Kan ku kenang selama hidupku
    Biarpun saya pergi jauh
    Tidakkan hilang dari kalbu
    Tanahku yang kucintai
    Engkau kuhargai

    Meskipun banyak negri kujalani
    Yang masyur permai dikata orang
    Tetapi kampung dan rumahku
    Tidakkan hilang dari kalbu
    Tanahku yang kucintai
    Engkau kuhargai

    Perahu Retak
    Perahu negriku perahu bangsaku jangan retak dindingmu
    Indonesia Tanah Air Beta
    Pusaka abadi nan jaya
    Indonesia sejak dulu kala
    Slalu di puja- puja bangsa
    Disana tempat lahir beta
    Di buai dibesarkan bunda
    Tempat berlindung di hari tua
    Tempat akhir menutup mata




    --------------------------------------------------------------------

    GLOSARIUM[1]

    1. Pendidikan : Suatu bentuk hidup bersama, belajar bersama, pemasukan manusia muda ke dalam alam nilai- nilai. Perbuatan yang mengubah sikap dan budaya seseorang atau organisasi. Pemanusiaan manusia muda
    2. Kader : Orang yang diharapkan memegang pekerjaan penting dalam organisasi. Bekerja dengan penuh semangat dalam melaksanakan tugas- tugas organisasi. Kelompok orang-orang terlatih
    3. Pendidikan Kader : Usaha sadar dan terencana sebagai proses pengubahan sikap dan budaya seseorang atau organisasi. Sehingga menghasilkan kelompok orang- orang terlatih yang dengan penuh semangat bekerja dan terlibat proaktif dalam mencapai visi ( tujuan ) bersama.
    4. Pengkaderan : Proses, cara, perbuatan mendidik, atau membentuk seseorang menjadi kader
    5. Pemimpin : Pribadi yang dengan berani dan rendah hati menjadi teladan bagaimana kepemimpinan merupakan sebuah pilihan dan bukan sebuah posisi. Orang yang memiliki kesadaran diri yang tinggi ( memahami kepribadian, kekuatan, kelemahan, nilai- nilai, pandangan hidup, tujuan hidup ) dan memilih untuk melibatkan diri dalam perjuangan untuk perubahan mendasar bangsa secara tuntas berdasarkan visi hidup . Juga orang yang punya kesadaran organisasi, kesadaran sosial, kesadaran kebangsaan yang tumbuh sehat dalam dirinya dan menginspirasi banyak orang. Seorang yang disiplin, berintegritas dan memiliki kemantapan watak yang bersumber kepada iman dan kepercayaan yang kuat. Seorang panutan, perintis, penyelaras dan pemberdaya di organisasi/lingkungannya.
    6. Watak : Sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat. Berwatak berarti berkepribadian; bertingkah laku; mempunyai watak.
    7. Nilai- nilai : Sifat- sifat universal yang baik, berguna. Membangkitkan kehendak dan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Misalnya nilai- nilai kejujuran, rendah hati, hormat
    8. Rasional : Menurut pikiran dan timbangan yang logis; menurut pikiran yang sehat ; cocok dengan akal. Kerasionalan berarti pendapat yang berdasarkan pemikiran yang bersistem dan logis.
    Kesadaran : Keinsyafan; keadaan mengerti
    10. Kesadaran Diri : Kesadaran seseorang bahwa ia sendiri berbeda dengan yang lain di sekitarnya. Dalam hal ini mencakup kesadaran akan kekuatan, kelemahan, nilai- nilai, pandangan hidup dan tujuan hidup. Yang disadari secara intelektual (pikiran) dan membuat diri berkehendak yang kuat atau berkomitmen untuk berubah atau melakukan sesuatu bagi dunia. Sehingga hidupnya berguna bagi orang lain.
    11. Integritas : Keterpaduan, kebulatan; keutuhan; jujur dan dapat dipercaya. Keterpaduan antara apa yang dikatakan dengan yang dilakukan.
    12. Intelek : Daya atau proses pikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan pengetahuan; daya akal budi; kecerdasan berpikir; terpelajar; cendikia.
    13. Inteligen : Mempunyai atau menunjukkan tingkat kecerdasan yang tinggi; berpikiran tajam; cerdas; berakal
    14. Jujur : Lurus hati, tidak curang; tulus; ikhlas. Kejujuran berarti ketulusan (hati); kelurusan (hati).
    15. Visi : Keadaan di masa depan. Perubahan yang terjadi dengan kehadiran diri atau organisasi. Visi juga berarti dengan mata batin melihat kemungkinan yang terdapat di dalam diri atau organisasi dalam hal- hal yang pantas diperjuangkan. Visi dihasilkan ketika pikiran kita menghubungkan kebutuhan, potensi dan kemungkinan.
    16. Disiplin : Ketaatan (kepatuhan) pada sesuatu yang telah disepakati, diingini, dicita – citakan. Membayar harga yang harus dibayar untuk mewujudkan visi (tujuan). Disiplin akan muncul bila visi bertemu dengan komitmen. Kebalikan dari disiplin dan komitmen yang membuat kita rela untuk berkorban adalah sikap mendahulukan keinginan sesaat (indulgence), yaitu mengorbankan hal- hal penting dalam kehidupan, hanya demi kenikmatan sesaat. Ciri – cirinya sebagai bentuk ekspresi diri biasanya : terlibat penuh, konstan, ulet, konsisten, tegas, disiplin diri, berinisiatif, fokus, bersedia berkorban.
    17. Gairah : Api, hasrat, dan kekuatan yang tumbuh dari keyakinan, serta dorongan yang mempertahankan disiplin untuk berjuang menggapai visi. Gairah itu muncul kalau kita menemukan dan memanfaatkan “panggilan jiwa “ kita untuk menggapai tujuan yang luhur atau besar. Gairah muncul bila kebutuhan bertemu dengan bakat unik diri. Bentuk ekspresi dari seorang yang punya gairah biasanya optimis, penuh harapan, berani, tegas/menguatkan, memotivasi, menantang, berpengaruh, berorientasi pada orang, empatik, sinergis , inklusif.
    18. Nurani : Kesadaran moral mengenai apa yang baik dan buruk, dan dorongan untuk menggapai makna dan memberi sumbangan nyata. Nurani adalah kekuatan yang mengarahkan kita dalam menggapai visi, mendayagunakan disiplin dan gairah hidup. Ciri- ciri dalam ekspresi diri biasanya : antusias, intuitif, bertanggungjawab, bajik, integritas, bijak, adil, pelayan, rendah hati, penuh greget karena terinspirasi, penuh bela rasa, hormat, etis, berkelimpahan, berorientasi pada tujuan mulia.
    19. Pengenalan Diri : Proses mengenal diri berdasarkan analisis sejarah diri, psikologis. Mengenal kepribadian, bakat, kekuatan, kelemahan, nilai- nilai, pandangan hidup, visi (tujuan hidup) pribadi di tengah situasi sosial ekonomi dan politik bangsa. Menjadikan diri sendiri menjadi objek penelitian. Menelisik diri secara subjektif ( kebenaran yang diyakini secara personal dengan panduan hati nurani yang bersumber pada nilai- nilai universal)
    20. Relaksasi : Salah satu metode pengenalan diri. Melakukan upaya reflektif untuk masuk ke wilayah kesadaran dan alam bawah sadar. Mencapai suasana reflektif dengan relaks. Seperti berjalan (cross country)
    21. Cross Country : Berjalan menyusuri alam ( hutan, sungai ). Berjalan dengan tenang mencapai gelombang otak alfa, wilayah alam bawah sadar. Kondisi setengah sadar. Melakukan refleksi diri dengan berjalan santai
    22. Kemiskinan : Keadaan miskin. Serba kekurangan. Tak mendapatkan kebutuhan makan, pakaian, tinggal, pendidikan dan kesehatan yang layak. Orang- orang papa (sangat miskin), mereka miskin bukan karena kurang kerja keras, tetapi sistem ekonomi politik yang dibangun pemerintah tidak berpihak kepada mereka.
    23. Analisa Sosial : Menganalisis situasi sosial dengan metode analisa sosial yang kritis
    24. Perencanaan Strategis : Merencanakan sesuatu yang berdampak luas dan berjangka panjang. Berdasarkan analisa kondisi eksternal yang tepat dan analisa internal yang jujur melihat potensi organisasi, sehingga mampu memposisikan dan mengelola isu spesifik menjadi aktivitas strategis organisasi yang berpengaruh besar
    25. Bincang Kehidupan : Melakukan bincang- bincang informal. Berbincang- bincang ringan sambil menanamkan nilai- nilai, motivasi dan makna kehidupan. Aktivitas tersebut juga di dukung oleh kreasi dan ekspresi diri peserta dalam bercanda, bernyanyi, puisi dll. Upaya mengasah jiwa dan keasyikan berkomunitas
    26. Analisa Sit Nasional : Menganalisis situasi bangsa yang kritis, yang sudah tidak merdeka lagi. Dan menanamkan ke peserta untuk segera bertindak, sekecil apapun
    27. Ut Omnes Unum Sint : PA Ut Omnes Unum Sint dilakukan untuk mendalami dan meresapkan makna kebersamaan, berkomunitas. Sehingga setiap orang menyadari pentingnya kebersamaan dalam berjuang dan bergerak bagi perubahan organisasi maupun bangsa



    _______________________________________________________________
    [1] Glosarium berarti kamus kecil, glosarium ini dimaksudkan untuk membantu peserta memahami istilah- istilah yang berkaitan dengan proses pendidikan kader tingkat dasar dan menengah.